MENJAGA ALAT REPRODUKSI WANITA



Kesehatan merupakan salah satu elemen penting yang akan mempengaruhi kualitas kehidupan seseorang. Menjaga kesehatan membutuhkan usaha dan pengetahuan agar mendapatkan hasil yang optimal.
Sistem reproduksi pada wanita merupakan bagian tubuh wanita yang sangat rentan dan mudah terinfeksi penyakit serta mengalami luka. Karena itulah, setiap wanita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kondisi alat reproduksi mereka tetap dalam kondisi yang sehat dan bebas penyakit. Sistem reproduksi seorang wanita dirancang dengan sedemikian rupa oleh Sang Pencipta sehingga mampu melaksanakan berbagai fungsi sehingga mampu memungkinkan sebuah kehidupan baru terbentuk secara normal dan sempurna.


Alat reproduksi wanita teridri atas dua bagian utama yakni alat reproduksi bagian luar serta alat reproduksi bagian dalam.
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, di antaranya:
  • Bibir kemaluan atau labia mayora adalah daerah yang berambut. Bagian ini memiliki fungsi utama sebagai pelindung dan juga menjaga agar bagian dalam pada alat reproduksi wanita tetap berada dalam keadaan lembab.
  • Bibir dalam kemaluan atau labia minora merupakan daerah yang tidak memiliki rambut. Bagian ini memiliki jaringan serat sensorik yang luas dan sangat peka karena mengandung ujung saraf.
  • Vagina merupakan rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian dalam dengan alat reproduksi bagian dalam.
2. Alat Reproduksi Bagian Dalam
Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, yakni:
  • Vagina bagian luar merupakan area yang digunakan sebagai jalan keluar bagi darah ketika mengalami haid dan juga menjadi jalan keluar bagi bayi ketika dilahirkan. Area ini memiliki sifat yang sangat lentur sehingga tubuh bayi dapat keluar melalui area ini.
  • Leher rahim atau serviks merupakan area penghubung antara vagina dengan rahim.
  • Rahim atau uterus merupakan tempat bagi sel telur yang telah dibuahi tumbuh di dalam rahim selama masa kehamilan. Jika tidak dibuahi, sel telur akan menempel pada area dinding rahim. Dinding rahim yang terus ditempeli oleh sel telur lama kelamaan akan menebal dan meluruh kemudian mengalir keluar dalam bentuk darah. Kondisi tersebut disebut dengan siklus menstruasi.
  • Saluran telur atau tuba falopi merupakan dua saluran yang terletak pada sebelah kanan dan kiri rahim dan memiliki fungsi sebagai penghubung rongga rahim dengan indung telur.
  • Dua buah indung telur atau ovarium merupakan area yang memproduksi sel telur dan hormon pada perempuan yaitu hormon estrogen dan progesteron. Berkat pengaruh dari kedua hormon tersebut, sekitar satu sampai dua sel telur masak setiap bulannya. Kemudian sel telur tersebut dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim akan menebal, yang seharusnya tempat tersebut digunakan untuk bersarang sel telur yang sudah dibuahi.
Selain beberapa anatomi alat reproduksi yang telah disebutkan tersebut, wanita juga memiliki beberapa organ seksual, salah satunya adalah G-spot. G-spot merupakan area yang berada di balik tulang pubis wanita. Ketika area tersebut dirangsang atau mengalami sentuhan maka akan timbul sensasi luar biasa pada perempuan. Bahkan banyak terapis seksual menyarankan untuk menemukan titik G-spot dengan cara memasukkan jari-jari ke dalam vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan, di mana jari tengah akan mengeksplorasi area tersebut.Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Pada Wanita
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, alat reproduksi wanita memiliki banyak fungsi untuk mendukung proses reproduksi terjadi. Sayangnya, jika tidak dijaga dengan seksama, alat reproduksi wanita sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Karena itulah, sebagai wanita Anda harus pintar dan rajin menjaga kesehatan alat reproduksi Anda sehingga berbagai macam penyakit dapat dicegah. adapun berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita adalah:
1. Bersihkan Bagian Luar Vagina Setelah Buang Air
Hal yang paling sederhana untuk menjaga kebersihan alat reproduksi adalah selalu membersihkan area vagina luar setelah buang air kecil atau buang air besar. Gunakan air untuk membasuh area tersebut agar kuman-kuman yang berasal dari kotoran atau air kencing tidak masuk ke area alat reproduksi.
2. Sering Ganti Pembalut Saat Haid
Darah merupakan media yang paling efektif untuk tempat perkembangan kuman. Karena itu ketika Anda haid usahakan agar Anda selalu mengganti pembalut setidaknya 4 jam sekali. Cara tersebut mencegah perkembangan kuman pada pembalut yang telah terkena darah haid sehingga kuman tidak masuk ke area reproduksi.

3. Hindari Menggunakan Sabun pada Alat Kelamin
Alat reproduksi wanita telah dirancang sedemikian rupa dalam keadaan lembab. Jika Anda memiliki kebiasaan mencuci alat kelamin menggunakan sabun maka mulai sekarang hentikan kebiasaan tersebut. Mencuci alat kemaluan menggunakan sabun akan menyebabkan kulit kering dan mengalami iritasi kemudian muncullah reaksi gatal-gatal. Bahkan kandungan pewangi, buih, dan juga berbagai bahan kimia dalam sabun bisa menyebabkan gangguan sistem reproduksi.
4. Hindari Sering Berlatih Douching
Douching atau kebiasaan memasukkan jari agar terjadi proses ejakulasi bisa menyebabkan iritasi kulit. Perlakuan tersebut juga bisa menyebabkan kondisi alat reproduksi menjadi tidak sehat sebab bisa saja jari tidak dalam keadaan bersih.
5. Bersihkan Alat Kelamin Sebelum dan Sesudah Berhubungan Intim
Bagi anda pasangan suami istri, Anda harus mulai membiasakan diri untuk membersihkan alat kelamin Anda sebelum dan sesudah melakukan hubungan intim. Gunakan air untuk menjamin kebersihan saat berhubungan intim secara optimal. Jika bisa, usahakan untuk buang air kecil setengah jam sebelum melakukan hubungan intim untuk mengurangi resiko infeksi pada kandung kemih.
6. Ganti Celana Dalam Setiap Hari
Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan juga mencegah resiko perkembangan kuman, Anda harus berganti celana dalam setidaknya 2 kali sehari. Intensitas mengganti celana dalam juga harus lebih sering jika Anda mengalami keputihan. Akan lebih baik jika Anda memakai panty liner untuk mencegah cairan keputihan menempel pada celana dalam sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
7. Jaga Kebersihan Alat Cukur
Jika Anda memiliki kebiasaan mencukur rambut pada kemaluan, pastikan pencukur yang Anda gunakan benar0benar bersih. Penggunaan alat cukur yang tidak higienis bisa menyebabkan infeksi bahkan pada beberapa kasus bisa menyebabkan bisul.
8. Bedakan Tanda-tanda Keputihan
Keputihan bisa menjadi suatu kondisi yang biasa saja pada wanita. Namun pada beberapa kasus, keputihan juga bisa menandakan adanya penyakit pada alat reproduksi. Sebagai wanita, Anda harus memperkaya pengetahuan. Bedakan antara keputihan normal dengan keputihan yang menandakan gejala penyakit tertentu. Jika keputihan menunjukkan intensitas yang berlebih, berwarna kekuningan, kehijauan, atau berdarah sebaiknya Anda segera memeriksakan diri secara medis.
9. Jangan Merokok
Merokok ternyata tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit jantung saja. Merokok ternyata juga dapat memicu kerusakan pada alat reproduksi wanita. Kebiasaan merokok bisa menyebabkan kerusakan pada bagian ovarium. Padahal ovarium tersebut sangat penting untuk proses pembuahan sel telur. Maka jangan heran jika banyak wanita yang kesuburannya terganggu akibat memiliki kebiasaan merokok. Ovarium yang rusak kemungkinan besar akan mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuahan.
10. Pola Hidup Sehat
Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita, Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat dengan mengatur pola makan, mengontrol berat badan, serta melakukan diet sehat. Jaga berat badan berada dalam kondisi ideal. Tubuh dengan berat badan berlebih biasanya akan memiliki masalah dalam siklus menstruasi. Sementara itu, tubuh yang terlalu kurus bisa menyebabkan produksi hormon estrogen terhambat.
11. Lakukan Pemeriksaan Rutin Alat Reproduksi
Kebanyakan wanita merasa malu dan risih jika harus memeriksakan alat reproduksi mereka ke dokter. Maka tidak heran, banyak kasus keterlambatan diagnosis terhadap penyakit pada reproduksi karena para wanita enggan memeriksakan kesehatan alat reproduksi mereka. Selain melakukan pemeriksaan rutin, Anda juga perlu memperhatikan siklus menstruasi Anda. Jika masa menstruasi Anda terjadi dalam siklus yang tidak menentu serta dalam kurun waktu yang lama maka segera lakukan pemeriksaan medis.

12. Lakukan Hubungan Seksual yang Aman
Beberapa jenis penyakit menular, salah satunya penyakit seksual bisa menyebabkan dampak buruk seperti hilangnya kesuburan karena anatomi reproduksi mengalami kerusakan. Untuk itu, pastikan agar Anda selalu melakukan hubungan seksual yang aman. Sebagian besar penyakit pada organ reproduksi tidak menunjukkan gejala awal yang terlihat langsung. Kondisi tersebut memungkinkan bakteri ataupun virus merusak organ reproduksi Anda sebelum Anda menyadarinya.
Demikian cara menjaga kesehatan alat reproduksi pada wanita yang perlu dilakukan. Bisa dikatakan, keberlangsungan hidup umat manusia sangat bergantung wanita dan juga organ reproduksinya. Karena itu, pahamilah bagaimana pentingnya menjaga dan merawat organ reproduksi tersebut dengan baik dan benar.

0 komentar:

Posting Komentar

Comments

Recent

Popular

Featured